Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan udara Israel terhadap kota Aleppo di Suriah telah menewaskan sedikitnya 38 warga sipil dan personel militer. Hal ini sebagaimana disampaikan dua sumber keamanan kepada Reuters.

Mengutip Reuters, Kementerian Pertahanan Suriah pada Jumat (29/03/20204) mengatakan bahwa sejumlah warga sipil dan personel militer tewas setelah Israel dan kelompok militan melancarkan serangan terhadap Aleppo.

Serangan udara Israel menargetkan beberapa daerah di pedesaan Aleppo sekitar pukul 01.45 waktu setempat (22.45 GMT), kata Kementerian dalam sebuah pernyataan.

Serangan udara tersebut bertepatan dengan serangan pesawat tak berawak yang dilakukan dari Idlib dan pedesaan barat Aleppo yang menurut Kementerian dilakukan oleh “organisasi teroris” yang menargetkan warga sipil di Aleppo dan sekitarnya.

Namun, Kementerian tidak menyebutkan secara spesifik jumlah korban tewas atau mengklarifikasi apakah korban tersebut disebabkan oleh serangan udara Israel atau serangan kelompok militan.

“Agresi tersebut mengakibatkan kematian dan cederanya sejumlah warga sipil dan personel militer serta menyebabkan kerugian material terhadap properti publik dan pribadi,” kata pernyataan itu.

Israel selama bertahun-tahun telah melakukan serangan serupa di Suriah, di mana pengaruh Teheran telah berkembang sejak negara itu mulai mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam Perang Saudara yang dimulai pada 2011.

Netanyahu Takkan Berhenti Serang Gaza

Melansir Aljazeera, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada keluarga tentara Israel yang ditahan di Gaza bahwa hanya tekanan militer yang akan menjamin pembebasan mereka, dan tentara telah bersiap untuk memasuki Rafah.

“Kami menaklukkan bagian utara Jalur Gaza dan Khan Younis,” kata Netanyahu dalam pernyataannya, seraya menambahkan bahwa invasi darat ke kota Rafah Selatan akan terjadi berikutnya, dikutip dari Aljazeera, Jumat (29/3/2024).

Sementara itu, Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan dua tindakan baru yang menuduh Israel melakukan tindakan genosida dalam kampanye militer yang sedang berlangsung di Gaza.

Dalam perintah yang mengikat secara hukum, ICJ meminta Israel untuk mengambil tindakan “tanpa penundaan” untuk memastikan penyediaan layanan dasar dan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, termasuk makanan, air, bahan bakar, dan pasokan medis.

Setidaknya 32.552 warga Palestina telah tewas dan 74.980 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu. Sedangkan jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas pada 7 Oktober lalu mencapai 1.139 orang dan puluhan orang masih ditawan.

Pasukan Israel Membunuh Pejuang di Gaza Selatan dan Tengah

Militer Israel mengatakan, pihaknya terus melanjutkan operasinya di Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza dan Gaza tengah secara umum.

Sebuah pernyataan di X mengatakan bahwa tentara, yang didukung oleh pesawat tempur, membunuh para pejuang, dan menempatkan senjata serta infrastruktur militer di daerah tersebut.

Tentara juga dilaporkan telah menghancurkan sejumlah roket di area tersebut yang ditujukan ke wilayah Israel.

Di lingkungan al-Amal dan al-Qarara di Khan Younis di selatan, pasukan Israel melakukan serangan terhadap infrastruktur musuh, membunuh pejuang selama bentrokan dan melakukan serangan udara, menurut pernyataan tentara.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Kutukan 80 Tahun dan Ramalan Pecahnya Israel


(wia)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *