Jakarta, CNBC Indonesia – Kota Istanbul disebut sebagai kunci kemenangan menjadi pemimpin Turki selanjutnya. Bahkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pernah mengatakan siapapun yang memenangkan Istanbul dialah yang memenangkan Turki.

Sehingga kota ini akan menjadi pertaruhan yang besar bagi arah negeri seribu masjid ini. Di mana proses pemilu akan diselenggarakan pada Minggu (31/3/2024) ini untuk memilih kepala daerah dan administrator mereka.

Begitu pentingnya pemilu atau pilkada Turki akhir pekan ini membuat para analis politik juga berspekulasi bahwa kemenangan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamglu yang beraliran kiri-tengah bisa menjadikan dirinya presiden Turki pada 2028.

Namun itu adalah hal terakhir yang diinginkan Erdogan setelah melihat partainya yakni Partai AK atau AKP di Turki dikalahkan oleh Imamoglu dan Partai Rakyat Republik (CHP) yang lebih moderat.

Hasil pemilu 2019 lalu membuat Erdogan begitu marah. Sehingga ia mengadakan pemilu kedua, meski Imamoglu berhasil mengalahkan kandidat wali kota dari Partai AK dengan selisih suasa yang lebar.

Sehingga kemenangan pihak oposisi pada hari Minggu ini dapat membawa Turki ke arah yang baru. Juga menghadirkan tantangan besar bagi Erdogan dan Partai AK yang telah berkuasa selama puluhan tahun.

Seperti yang diketahui Erdogan sendiri juga pernah menjadi Wali Kota Istanbul pada tahun 1990an sebelum memenangkan kursi kepresidenan. Sekarang ia berusaha keras untuk membuat calon walikota dari partainya Murat Kurum, yang juga Mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Urbanisasi Turki ini menang.

“Istanbul menonjol sebagai titik yang sangat penting dalam pertarungan politik,” Arda Tunca, ekonom PolitikYol yang berbasis di Istanbul, mengatakan kepada CNBC International, Jumat (29/3/2024).

Istanbul merupakan rumah bagi 16 juta orang, menjadikannya lebih padat penduduknya dibandingkan 20 dari 27 negara di Uni Eropa. Turki juga dikenal dengan negara yang memiliki kekuatan militer kedua terbesar di NATO.

“Banyak negara di dunia dipimpin oleh kabinet menteri, namun Istanbul yang lebih besar dari banyak negara lainnya, dipimpin oleh seorang wali kota. Ini aneh tapi juga menunjukkan betapa pentingnya memenangkan Istanbul,” kata Tunca.

Kota-kota besar di Turki seperti Istanbul dan ibu kota Ankara yang harus diperhatikan. Keduanya dimenangkan oleh oposisi pada 2019.

“Pilkada di Turki seringkali menjadi barometer politik menjelang pemilihan presiden dan parlemen yang dijadwalkan berlangsung pada tahun 2028,” kata Kristin Ronzi, analis Timur Tengah dan Afrika Utara di konsultan risiko RANE.

“Meskipun platform para kandidat untuk pemilihan kota mencerminkan isu-isu lokal yang berdampak pada kehidupan sehari-hari warga Turki, pemilihan kota dapat menjadi landasan bagi pemilihan presiden berikutnya,” sambungnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Goks Erdogan! Inflasi Turki Nyaris Tembus 65%


(miq/miq)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *